Jasa pembuatan PT – Dalam era digital yang serba cepat ini, memulai dan menjalankan usaha menjadi tantangan tersendiri. Salah satu tantangan terbesar adalah mendapatkan legalitas usaha yang sesuai. Di Indonesia, pemerintah telah mengenalkan konsep baru dalam perizinan usaha, yaitu NIB atau Nomor Induk Berusaha berbasis risiko.
Konsep ini dirancang untuk memudahkan pelaku usaha dalam mendapatkan izin usaha, sekaligus memastikan bahwa usaha tersebut dijalankan dengan mempertimbangkan potensi risiko yang mungkin terjadi.
Nah, pada kesempatan kali ini, kami akan mencoba mengulas dengan lengkap tentang apa itu NIB Berbasis Risiko? Untuk lebih jelasnya simak penjelasan berikut
Apa Itu NIB Berbasis Risiko?
NIB atau perizinan berusaha berbasis risiko adalah legalitas yang diberikan kepada pelaku usaha untuk memulai dan menjalankan usaha dan/atau kegiatannya berdasarkan tingkat potensi terjadinya cedera atau kerugian dari suatu bahaya atau kombinasi kemungkinan dan akibat bahaya. Ini sesuai dengan Pasal 1 PP No 5 Tahun 2021.
Perizinan berusaha berbasis risiko ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan memudahkan pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan usahanya. Dengan adanya perizinan berusaha berbasis risiko, diharapkan dapat meminimalisir potensi kerugian yang mungkin terjadi dalam menjalankan usaha.
Tujuan Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Penyelenggaraan perizinan berusaha berbasis risiko ini memiliki beberapa tujuan utama, antara lain
Efisiensi Penerbitan Perizinan
Dengan adanya perizinan berusaha berbasis risiko, proses penerbitan perizinan dapat dilakukan secara lebih efektif dan sederhana. Hal ini tentunya dapat mempercepat proses penerbitan perizinan dan memudahkan pelaku usaha dalam memulai dan menjalankan usahanya.
Transparansi Pengawasan Usaha
Perizinan berusaha berbasis risiko juga bertujuan untuk menciptakan pengawasan kegiatan usaha yang transparan, terstruktur, dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dengan adanya transparansi ini, diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap kegiatan usaha yang ada.
Sektor yang Termasuk dalam Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Perizinan berusaha berbasis risiko meliputi berbagai sektor usaha, mulai dari sektor kelautan dan perikanan, pertanian, lingkungan hidup dan kehutanan, energi dan sumber daya mineral, ketenaganukliran, perindustrian, perdagangan, pekerjaan umum dan perumahan rakyat, transportasi, kesehatan, obat, dan makanan, pendidikan dan kebudayaan, pariwisata, keagamaan, pos, telekomunikasi, penyiaran, dan sistem dan transaksi elektronik, pertahanan dan keamanan, hingga ketenagakerjaan.
Baca juga Apa Saja Kewajiban PT Setelah Didirikan?
Penetapan Tingkat Risiko
Dalam perizinan berusaha berbasis risiko, penetapan tingkat risiko menjadi hal yang sangat penting. Penetapan ini dilakukan berdasarkan hasil analisis yang akan menilai beberapa hal berikut
Pengidentifikasian Kegiatan Usaha
Proses ini melibatkan identifikasi jenis kegiatan usaha yang akan dilakukan oleh pelaku usaha. Identifikasi ini penting untuk menentukan tingkat risiko yang mungkin terjadi dalam menjalankan usaha tersebut.
Penilaian Tingkat Bahaya
Penilaian ini dilakukan terhadap aspek kesehatan, keselamatan, lingkungan, dan/atau pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya dengan memperhitungkan jenis, kriteria, dan lokasi kegiatan usaha serta keterbatasan sumber daya, dan/atau risiko volatilitas.
Penilaian Potensi Terjadinya Bahaya
Penilaian ini melibatkan penilaian terhadap potensi terjadinya bahaya, baik itu hampir tidak mungkin terjadi, kemungkinan kecil terjadi, kemungkinan terjadi, atau hampir pasti terjadi.
Penetapan Tingkat Risiko dan Peringkat Skala Usaha
Penetapan ini diperoleh berdasarkan penilaian tingkat bahaya dan potensi terjadinya bahaya. Semakin tinggi tingkat bahaya dan potensi terjadinya bahaya, maka tingkat risiko dan peringkat skala usaha yang diperoleh juga akan semakin tinggi.
Penetapan Jenis Perizinan Berusaha
Setelah melakukan penilaian dan penetapan tingkat risiko, selanjutnya adalah menentukan jenis perizinan berusaha yang diperlukan oleh pelaku usaha. Semakin tinggi tingkat risiko, maka jenis perizinan yang diperlukan juga akan semakin detail.
Mengurus izin usaha dengan NIB berbasis risiko memerlukan pemahaman yang baik tentang berbagai aspek yang terlibat dalam proses ini. Dengan pemahaman yang tepat, pelaku usaha dapat memastikan bahwa mereka mematuhi semua peraturan dan persyaratan yang berlaku, sehingga mereka dapat menjalankan usaha mereka dengan sukses dan aman. Selain itu, dengan adanya perizinan berusaha berbasis risiko, diharapkan dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif dan memudahkan pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan usahanya.